Sabtu, 30 Agustus 2008

Puisi KAMPUNG HALAMAN

KAMPUNG HALAMAN

tempat melahirkan kisah tanpa catatan sejarah
dalam buku-buku anak sekolah

minibus berebut jalanan cari penumpang

pelajar, pns, para tukang, juga petani
para blantik, penjual sayur, pedagang beras
bergegas berkejaran dengan matahari pagi
bertebaran dengan jalannya sendiri-sendiri
mengharap peruntungan masing-masing

nyanyian pipit beradu hentakan petani
mengetam padi
meleleh keringat diujung caping
menghadang matahari

blantik menaksir harga seekor kambing
penjual sayur mengikat kangkung
dan menimbang kentang
pedagang beras menawarkan dagangannya
pembeli menawar dengan harga murah

suatu kampung
telah lahir seorang profesor

(puisi ini sengaja kutulis untuk mengenang jasa kepala desa di suatu desa di Boyolali yang dua anaknya telah menjadi profesor, salah satunya Prof. Kartomo Wirosuhardjo). puisi ini pernah dimuat di majalah milik kampus Universitas Kuningan setahun yang lalu.

Tidak ada komentar: