KAMPUNG HALAMAN
tempat melahirkan kisah tanpa catatan sejarah
dalam buku-buku anak sekolah
minibus berebut jalanan cari penumpang
pelajar, pns, para tukang, juga petani
para blantik, penjual sayur, pedagang beras
bergegas berkejaran dengan matahari pagi
bertebaran dengan jalannya sendiri-sendiri
mengharap peruntungan masing-masing
nyanyian pipit beradu hentakan petani
mengetam padi
meleleh keringat diujung caping
menghadang matahari
blantik menaksir harga seekor kambing
penjual sayur mengikat kangkung
dan menimbang kentang
pedagang beras menawarkan dagangannya
pembeli menawar dengan harga murah
suatu kampung
telah lahir seorang profesor
(puisi ini sengaja kutulis untuk mengenang jasa kepala desa di suatu desa di Boyolali yang dua anaknya telah menjadi profesor, salah satunya Prof. Kartomo Wirosuhardjo). puisi ini pernah dimuat di majalah milik kampus Universitas Kuningan setahun yang lalu.
Sabtu, 30 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar